Reporter: Adv Team | Editor: Indah Sulistyorini
KONTAN.CO.ID - Peraga Expo kembali menyelenggarakan INATEX-INDO INTERTEX 2025 dari tanggal 15 – 18 April 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Dalam pameran yang berlangsung ke-21 ini, INATEX-INDOTEX 2025 siap menghadirkan 500 perusahaan dari 12 negara dengan menghadirkan berbagai inovasi, teknologi, serta keberlanjutan industri tekstil dan garmen. Panitia pun sudah menyiapkan area sebesar 24.000 sqm untuk eksibitor dan pengunjung.
Direktur Utama Peraga Expo Paul Kingsen menjelaskan, INATEX-INDOTEX 2025 akan menampilkan banyak inovasi dan teknologi untuk keberlanjutan industri tekstil dan garmen. Sekaligus menjadi bukti industri tekstil nasional masih punya peluang tumbuh di tengah kontraksi ekonomi global.
Di sisi lain, pemerintah pun memproyeksi industri tekstil dan garmen menjadi salah satu dari tiga industri utama yang akan mendorong sektor ekonomi kreatif berkembang pesat di tahun 2025. Revolusi fashion dengan penekanan pada material ramah lingkungan dan berkelanjutan akan menjadi sub kategori paling diminati. Merujuk dari hal tersebut, pasar global sustainable fabric diperkirakan akan terus berkembang pesat, terutama di industri pakaian, furnitur, dan medis. Nilainya diproyeksikan mencapai $72,7 miliar pada 2030, dengan tingkat pertumbuhan tahunan (CAGR) sebesar 10,6% dari 2024 hingga 2030.
Berdasarkan proyeksi tersebut, Paul mengungkapkan hadirnya eksibitor dari luar negeri nantinya turut memberi peluang bagi pengusaha lokal untuk membuka pasar internasional secara luas. Menurut Paul, peluang tersebut harus dimanfaatkan agar produk tekstil dan garmen lokal dapat unjuk gigi, sehingga jumlah ekspor terus bertambah.
Selain itu, INATEX-INDOTEX 2025 menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan pengusaha agar industri tekstil dapat mendukung tingkat perekonomian dan menambah lapangan pekerjaan. “Pameran ini menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah terhadap sektor manufaktur, dan tekstil. Kami sebagai fasilitator memberikan ruang kepada pemerintah, eksibitor, maupun pengusaha untuk membuka peluang kolaborasi,” ujar Paul saat konferensi pers INATEX — INDOTEX 2025 pada Kamis (13/3/2025), di Hotel Borobudur, Jakarta.
Senada, Sekretaris Eksekutif Asosiasi Produsen Serat & Benang Filamen Indonesia (APSyFI) Farhan Aqil Syauqi menjelaskan pameran ini dapat menjadi wadah strategi untuk memperkuat daya saing. Di tengah gempuran produk impor tekstil dan garmen, INATEX-INDOTEX 2025 memberi ruang untuk eksibitor lokal membangun kerja sama strategis.
“Tiga sampai empat tahun ke belakang industri tekstil nasional tidak baik-baik saja. Pameran ini menjadi wadah bagi pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat kalau produk tekstil Indonesia masih tetap eksis,” jelas pria yang biasa disapa Aqil tersebut.
Aqil mengatakan, pameran INATEX-INDOTEX 2025 akan menampilkan proses tekstil dari hulu ke hilir, dari bahan serat sampai pakaian siap pakai. Oleh karena itu, segala inovasi dalam pameran akan menghadirkan banyak kebaruan untuk perkembangan tekstil nasional.
“Kita juga akan mengenalkan industri tekstil hijau dan halal kepada pengunjung,” sambung Aqil.
Ketua Indonesia Fashion Chamber (IFC) Lenny Agustin setuju dengan pernyataan Aqil. Apalagi istilah hijau dan halal pada industri tekstil masih awam dikenal masyarakat. Hal ini perlu disampaikan agar masyarakat memahami inovasi dalam industri tekstil.
Sebagai pegiat fashion, Lenny mengungkapkan Indonesia memiliki potensi sebagai pusat fashion muslim dunia. Melalui ajang INATEX-INDOTEX 2025, IFC mengajak masyarakat untuk mengenal industri fashion lebih dalam, khususnya fashion muslim.
Menurut Lenny, fashion muslim terus berkembang. Cerita atau budaya dari sebuah model yang memiliki nilai kultur dan sejarah akan punya harga tinggi di pasar.
Selain itu, fashion muslim ramah lingkungan juga semakin dicari banyak orang. “Setiap produk ada story-nya. Itu menjadi salah satu kekuatan teman-teman di sana juga kalau menceritakan bahan, produk, proses produksinya melalui jalur yang tidak merusak lingkungan dan tidak merugikan masyarakat. Keberlanjutan ini bisa menjadi selling point bagi pengusaha lokal,” tutur Lenny.
Selanjutnya: Penjualan Sukuk Tabungan ST014 Capai 50,3%, Potensi Tambahan Kuota Terbuka
Menarik Dibaca: Kenapa Gula Darah Tetap Tinggi Meskipun Sudah Makan Sehat?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News