kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Menristekdikti Bekali CPNS Baru Semangat Cinta Tanah Air dan NKRI Harga Mati


Jumat, 03 Mei 2019 / 10:03 WIB

Reporter: Sponsored | Editor: cecilia valencia

Jakarta – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir memberikan pembekalan dan orientasi kepada Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) baru di lingkungan Kemenristekdikti TA. 2018 di ruang Auditorium, Gedung D Kemenristekdikti, Jakarta (2/ 5). Kepada para CPNS baru, Menteri Nasir mengatakan bahwa syarat utama menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kemenristekdikti harus memiliki rasa cinta tanah air dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

" Selamat bergabung di Kemenristekdikti, Saudara-Saudari merupakan individu terpilih dari puluhan ribu pelamar yang ingin berbakti bagi Ibu Pertiwi melalui pelayanan publik di bidang riset, teknologi dan pendidikan tinggi. ASN Kemenristekdikti adalah orang pilihan yang memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi, cinta tanah air, NKRI, UUD 1945 dan Pancasila Bhineka Tunggal Ika," ujar Menristekdikti kepada 312 CPNS baru yang merupakan bagian dari 7.826 CPNS yang diterima Kemenristekdikti terima tahun ini.

Menristekdikti memaparkan bahwa tugas besar menanti CPNS baru Kemenristekdikti untuk turut berkontribusi membangun bangsa. Kemenristekdikti merupakan salah satu kementerian strategis yang bertugas meningkatkan daya saing bangsa, menyiapkan SDM unggul dan menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi kemajuan dan kemandirian bangsa. 

Oleh karena itu Menristekdikti menginginkan agar seluruh CPNS dan ASN Kemenristekdikti menunjukkan rasa cinta tanah air dengan bekerja secara profesional dan sebaik-baiknya bagi pelayanan kepada masyarakat. Menristekdikti menjelaskan bahwa ASN memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. Selain itu ASN memiliki peran sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Menteri Nasir tidak ingin muncul bibit-bibit intoleransi, radikalisme apalagi berkembangnya paham separatisme dan ingin mendirikan negara khilafah yang tidak sesuai dengan semangat NKRI di kalangan para CPNS Kemenristekdikti.

“Jalan menuju PNS masih panjang, yang lulus saat ini harus bersyukur karena sudah lolos menjadi CPNS. Jika tidak mengikuti peraturan dan tidak bekerja dengan baik CPNS bisa digagalkan menjadi PNS. Bagi yang tidak memiliki rasa cinta tanah air, nasionalisme, UUD 1945 dan semboyan Pancasila Bhineka Tunggal Ika tidak diperkenankan menjadi pegawai di Kemenristekdikti, silahkan mengundurkan diri, ” tegas Nasir.

Menteri Nasir menambahkan bahwa tantangan menjadi ASN di era Revolusi Industri 4.0 sangat berbeda dengan ASN/ PNS di zaman dahulu. Saat ini teknologi telah berkembang dengan sangat pesat, yang dapat memecahkan masalah lambatnya birokrasi di masa lalu. Tuntutan masyarakat akan pelayanan birokrasi cepat dan transparan juga semakin tinggi. Oleh karena itu  CPNS baru Kemenristekdikti harus mampu menjadi ASN 4.0 yang mampu memanfaatkan perkembangan teknologi untuk memberikan pelayanan publik optimal terhadap masyarakat. Tujuannya untuk birokrasi bersih, kompeten dan melayani.

" CPNS saat ini merupakan Gen-Y yaitu generasi yang berinovasi yang harus cepat belajar dan pintar, kritis, bekerja mobile, melek teknologi, mudah bergaul, selektif memilih pemimpin, berorientasi pada tim, suka tantangan besar, dan tidak terintimidasi oleh atasan/senior. Selain itu strategi rekrutmen Gen-Y yaitu dengan promosi dan re-branding, kejelasan pola karir dengan program retaining yang komprehensif, dan memiliki sistem rekrutmen yang baik yang Kompetitif, Adil, Objektif, Transparan, Bebas Unsur KKN, dan Bebas Biaya," tutur Menristekdikti.

Menteri Nasir mengingatkan CPNS baru untuk memiliki visi yang jauh ke depan. CPNS baru tidak hanya siap untuk melaksanakan tugas, namun juga memiliki perencanaan yang baik untuk pengembangan kompetensi diri. Menteri Nasir menantang CPNS baru yang belum kuliah S2 dan S3 harus melanjutkan studi nya dengan target 5 tahun kedepan harus menjadi doktor.

Kemenristekdikti merupakan Kementerian dengan jumlah pendaftar seleksi CPNS nomor 2 di Indonesia. Status akhir seleksi CPNS dalam angka yaitu jumlah pelamar sebanyak 62.593, yang lulus seleksi tahap akhir sebanyak 7.826 baik ditempatkan di Unit Utama maupun Perguruan Tinggi dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi

Sekretaris Jenderal Ainun Na’im melaporkan bahwa sejak September tahun 2018 Kemenristekdikti sudah mengumumkan seleksi penerimaan PNS dengan jumlah formasi yang dibuka  sebanyak 8.772 untuk dosen dan 920 untuk tenaga pendidikan, pelamar yang mendaftar sebanyak 62.593 orang untuk mengisi formasi tersebut. Dari pelamar tersebut yang lolos administrasi ada 42.725, kemudian diuji untuk kompetensi dasar dan kompetensi bidang dan yang lulus adalah sebanyak 7.826.

“Yang sudah lulus sudah diberikan NIP dan Juli akan mengikuti pelatihan dasar, dan ini adalah calon-calon PNS yang terpilih dari jumlah yang sangat banyak, yang diproses berdasarkan UU No. 5 tahun 2014  tentang Aparatur Sipil Negara, CPNS ini adalah calon terbaik dan akan mengabdi kepada negara dan bangsa Indonesia,” ujar Ainun.

Turut hadir pada acara ini Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Dimyati serta Pejabat Eselon II lainnya di lingkungan Kemenristekdikti.

Biro Kerjasama dan Komunikasi Publik
Kemenristekdikti

Instagram: @Ristekdikti
Twitter: @Kemristekdikti
Facebook: Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
YouTube: Ristekdikti TV
Website : https://ristekdikti.go.id
Google Play : G-Magz

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×