Reporter: Tim KONTAN | Editor: Ridwal Prima Gozal
KONTAN.CO.ID - Bahasa adalah metode yang paling ampuh dalam hubungan manusia. Oleh karenanya, kemampuan menggunakannya secara tepat adalah hal yang sangat penting untuk diajarkan ke anak-anak. Pada hakikatnya, para orang tua harus bisa menstimulasi anak cara belajar berkomunikasi dan bagaimana menggunakannya secara kreatif, mandiri dan sesuai dengan situasi serta efektif sehubungan dengan tujuannya.
Semua permainan bahasa, dari sajak anak-anak hingga lagu dapat membantu anak-anak sejak usia dini agar dapat memahami mekanisme konstruksi kata dan menyesuaikan tingkat bahasa yang paling abstrak. Tugas ini terkadang dilewatkan para orang tua yang beranggapan bahwa kemampuan komunikasi anak semuanya menjadi tugas para pendidik di tingkat sekolah.
Penting untuk diingat bahwa untuk menumbuhkan hubungan interpersonal dan kompetensi komunikatif dengan orang lain, kemampuan berkomunikasi harus dilatih sejak dini. Berbagai kontak dan hubungan adalah faktor penting untuk pertumbuhan kemampuan berkomunikasi anak. Parent harus menyampaikan kepada anak-anak mereka bahwa mendengarkan alasan orang lain adalah salah satu skill penting untuk menanggapi kebutuhan komunikasi dan berpartisipasi.
Komunikasi dan Kreativitas
Kreativitas berasal dari persepsi perbedaan dan anak-anak perlu belajar menghadapi perbedaan dengan antusias. Perbedaan dari segala jenis, budaya, etnis dan bahasa memungkinkan anak-anak untuk tumbuh dalam lingkungan yang terbuka dan adaptif. Meski tidak berdampak secara langsung namun mengembangkan fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi adalah salah satu pattern dalam pengembangan skill komunikasi si kecil.
Para orang tua juga dituntut untuk lebih kreatif dalam memikirkan jalur pendidikan yang tidak konvensional. Sebisa mungkin, arahkan anak dalam berbagai aktivitas dan rangsangan yang tentunya sesuai dengan umurnya. Perubahan telah melaju semakin cepat dalam masyarakat kita dan tantangan terbesar yang muncul untuk bidang pendidikan memberikan peran kunci pada kreativitas dan fleksibilitas.
Oleh karena itu, sangat perlu untuk mulai menyusun sistem pendidikan dan memikirkan kembali praktik pengasuhan anak untuk mempersiapkan anak-anak untuk melakukan pekerjaan yang belum ada dengan teknologi yang belum ditemukan untuk memecahkan masalah yang belum diketahui.
Multilingualisme: Era Belajar Bahasa Asing
Multilingualisme, di tingkat individu dan komunitas, memiliki potensi untuk memelihara proses mental yang berkembang, mendorong keterbukaan pikiran dan mengoptimalkan kemungkinan hubungan, perubahan dan pengembangan di masa depan. Perkembangan kemampuan komunikasi menurut penelitian tidak lahir di lingkungan keluarga dan pendidikan yang paling protektif, tetapi mengharuskan individu memiliki pengalaman yang beragam dan merangsang, yang mengharuskannya untuk secara mandiri menemukan solusi baru.
Pola belajar bahasa asing yang sangat merangsang ini juga digunakan secara menyeluruh dalam menyusun kurikulum di LingoAce. Berbeda dengan platform lain, situs kursus bahasa Mandarin ini sangat fokus pada adopsi teknologi terbaru sebagai media pembelajaran aktif bagi murid.
Faktor orisinalitas konten belajar juga menyita perhatian khusus para pengembang LingoAce. Buktinya, startup EduTech kelas global ini hanya menggunakan jasa guru native speaker yang telah lulus Ujian Kemampuan Putonghua dengan nilai minimal 2-A. Selain itu, tiap tenaga pendidik ini juga telah melewati 7 tahap skrining mulai dari resume, wawancara melalui telepon, wawancara online, penilaian uji coba online, hingga penilaian akhir pasca-pelatihan.
LingoAce juga sangat sadar bahwa tanpa pengalaman yang imersif, pembelajaran akan tidak dapat diserap sempurna oleh peserta didik. Pada poin yang sama, kelas eksklusif juga jadi pionir andalan untuk memastikan tiap murid dapat belajar dengan nyaman. Yuk gabung sekarang dengan mengikuti kelas percobaan gratisnya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
