Sumber: Commercial Content | Editor: Areka
Ketidakpastian perekonomian global diperkirakan masih akan berlanjut akibat normalisasi kebijakan moneter Amerika dan juga perang dagang antara Amerika dan Cina yang merembet ke negara lainnya, akibatnya pertumbuhan ekonomi global meski memperlihatkan perbaikan namun masih cukup rapuh.
Kondisi global ini telah memberi dampak pada perekonomian domestik yang terlihat pada pelebaran defisit neraca perdagangan, yang pada akhirnya berdampak pada pembengkakan defisit transaksi berjalan sehingga depresiasi nilai tukar tak bisa dihindari, meski pelemahan nilai tukar ini juga dialami oleh negara lainnya sebagai dampak dari pembalikan modal akibat kebijakan moneter The Fed.
Ditengah-tengah tekanan global yg ada, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk atau yang lebih dikenal dengan Tugu Insurance, telah mengambil langkah antipasi dengan memperlebar bisnis usaha yang tidak lagi hanya fokus pada bisnis korporasi, namun perlahan telah memperkenalkan beberapa produk retail ke pasar, sekaligus sebagai awal untuk memenuhi komitmen dalam penawaran saham perdana atau initial public offering yang telah berlangsung pada Mei 2018.
Kebijakan perseroan merambah bisnis retail tentunya sangat tepat mengingat kue bisnis retail yang masih besar dengan tingkat daya beli masyarakat yang masih kuat. Tugu Insurance dengan pengalaman 37 tahun di segmen korporasi, kini, menapak semakin mantap memperkenalkan berbagai produk retailnya di pasar domestik. Produk asuransi kendaraan bermotor tride dan aplikasi tdrive menjadi proyek terdepan di segmen retail.
Mengingat, hingga semester pertama 2018, pangsa pasar premi terbesar masih dikuasai oleh asuransi kendaraan bermotor yakni sebesar 27,8%, sedangkan pangsa pasar terbesar kedua dikuasai oleh asuransi harta benda, sedangkan pangsa pasar asuransi
Tride hadir dengan memberikan perlindungan yang komprehensif bagi pengemudi, penumpang dan kendaraan dari berbagai risiko, hanya dengan membayarkan premi mulai Rp 90.000. Demi meningkatkan keselamatan di perjalanan, anak usaha Pertamina ini menawarkan aplikasi tdrive, yang bisa diunggah dari Google Play, App Store dengan mengunduh Drivesung TM. Melalui Tdrive bisa mengetahui bagaimana prilaku masing-masing dalam berkendaraan.
Indra Baruna selaku Presiden Direktur Tugu Insurance menjelaskan bahwa untuk menyikapi arus persaingan usaha di era disrupsi (industry 4.0) yang diwarnai dengan dinamika tantangan sekaligus peluang, makin membutuhkan kehadiran berbagai inovasi khususnya digital untuk menjawab kebutuhan khalayak luas secara cepat, mudah dan aman di berbagai aspek kehidupannya. Oleh karena itu, berbekal spirit Reaching New Heights yaitu senantiasa beradaptasi dan bergerak menuju arah yang lebih baik dalam peningkatan pencapaian hidup, Tugu Insurance berkomitmen dalam turut serta mendukung program pemeritah Republik Indonesia, Korlantas pada khususnya yaitu dalam mengurangi jumlah korban jiwa kecelakaan lalu lintas per tahunnya, melalui aplikasi tdrive sekaligus produk asuransi kendaraan bermotor yang cepat, mudah dan adil.
“Tdrive tidak hanya akan memperhitungkan kondisi kendaraan saja, tapi juga akan memperhitungkan kondisi pengendara juga. Bagaimana tingkah laku dan kebiasaan pengendara akan menjadi poin yang dapat diperhitungkan sebagai benefit premi. Oleh sebab itu, kami akan menganjurkan maupun bersosialisasi kepada khalayak luas agar selalu berusaha menjadi pengendara yang lebih baik hingga menjadi pengendara yang cerdas di lalu lintas, dimulai dengan langkah pertama yaitu mendownload kemanfaat applikasi ini, Think Safety, Think Tdrive” tambah Indra.
Melalui ulang tahun ke-37 pada tahun ini, Tugu Insurance semakin yakin dan memantapkan langkah untuk menapak lebih tinggi melalui transformasi bisnis yang semakin beragam dan hadir bagi korporasi serta individu melalui produk retail. Komitmen ini secara perlahan mendapat respon positif dari investor dan stakeholder lainnya, yang tercermin dari pergerakan harga saham TUGU yang terus memperlihatkan kenaikan. Harga saham TUGU dalam kuartal empat tahun ini, memperlihatkan peningkatan secara gradual hingga 16 November 2018, berada pada level 3.300 atau naik sekitar 25% dari posisi 28 September yang berada pada level 2.630/lembar saham
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News