Reporter: Tim KONTAN | Editor: Ridwal Prima Gozal
KONTAN.CO.ID - Kemajuan teknologi turut membawa beragam inovasi dan fitur baru yang mampu memudahkan aktivitas manusia. Salah satunya adalah kehadiran berbagai produk keuangan atau sistem pembayaran yang mampu memberikan kemudahan serta kepraktisan bagi penggunanya saat berbelanja.
Kini, kartu kredit bukanlah satu-satunya produk keuangan yang mampu memudahkan serta meningkatkan daya beli masyarakat. Dengan syarat pengajuan yang jauh lebih mudah dan dapat dijangkau oleh lebih banyak kalangan, Anda bisa mendapatkan layanan keuangan berbasis digital serupa yang dikenal dengan sebutan PayLater. Baru dikenalkan kepada masyarakat beberapa tahun silam, layanan keuangan berbasis digital tersebut sudah banyak ditawarkan oleh fintech maupun e-commerce ternama di Indonesia.
Lalu, apa sih yang sebenarnya dimaksud dengan PayLater ini? Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, PayLater adalah produk keuangan digital yang memiliki cara kerja mirip dengan kartu kredit. Artinya, Anda dapat menyelesaikan sebuah transaksi belanja apapun, tanpa harus membayar tagihannya saat itu juga.
Melainkan, pengeluaran belanja akan ditalangi terlebih dahulu dan Anda bisa melunasi tagihannya secara mencicil atau sekali bayar di lain waktu. Lantas, apa perbedaan dari layanan PayLater ini jika dibandingkan dengan kartu kredit?
Lebih lanjut, apa saja kelebihan dan kekurangan dari produk keuangan berbasis digital tersebut saat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari? Nah, jawaban dari pertanyaan tersebut sudah terangkum pada pembahasan berikut ini.
Perbedaan PayLater dengan Kartu Kredit
PayLater sebenarnya adalah produk pinjaman uang yang sistem kerjanya tak jauh berbeda dengan kartu kredit. Keduanya merupakan alat pembayaran yang bisa digunakan untuk menyelesaikan transaksi belanja maupun melakukan tarik tunai meski tak didukung dengan kondisi keuangan saat ini. Kemudian, segala pengeluaran yang dilakukan menggunakan alat pembayaran tersebut dapat dilunasi secara mencicil ataupun sekali bayar sebelum tanggal jatuh tempo yang telah ditentukan.
Nah, perbedaannya, kartu kredit umumnya ditawarkan oleh lembaga keuangan konvensional, seperti, bank. Sedangkan PayLater diluncurkan oleh perusahaan keuangan berbasis digital atau fintech.
Keuntungan PayLater
Dari segi kepraktisan dan kemudahan yang ditawarkan, PayLater bisa dibilang lebih unggul ketimbang kartu kredit. Pasalnya, PayLater memiliki syarat pengajuan yang ringan dan lebih mungkin dipenuhi oleh masyarakat. Selain itu, karena berbasis online, pengajuan PayLater bisa dilakukan secara langsung melalui layar smartphone, tanpa perlu bolak-balik mendatangi kantor penyedia layanannya.
Bayangkan saja, untuk bisa menjadi pengguna PayLater, Anda hanya perlu melampirkan dokumen pribadi. Seperti, KTP, akun internet banking, NPWP, dan KK, serta memiliki pendapatan lebih tinggi dari batas minimal yang disyaratkan. Bahkan, sejak awal pengajuan PayLater dilakukan hingga mendapatkan persetujuan, Anda hanya perlu memakan waktu tak lebih dari 1 x 24 jam saja.
Selain itu, di sejumlah aplikasi digital tertentu, layanan PayLater bisa secara otomatis aktif dan siap digunakan asal Anda rutin melakukan transaksi. Jadi, Anda tak perlu repot lagi melakukan pengajuan dan menunggu proses verifikasi serta persetujuan.
PayLater pun dapat dimanfaatkan untuk memenuhi segala keperluan tanpa terkecuali, baik yang mendesak ataupun tidak. Pasalnya, asal tak melebihi limit yang telah diberikan, Anda dapat dengan bebas menggunakannya untuk menyelesaikan berbagai transaksi belanja.
Kekurangan PayLater
Nah, selesai membahas tentang kelebihan PayLater, kini beranjak ke kekurangan dari layanan tersebut. Karena memiliki syarat dan proses pengajuan yang mudah, risiko yang diterima oleh penyedia layanan PayLater tentu jauh lebih tinggi ketimbang kartu kredit. Untuk menyiasatinya, tak jarang penyedia layanan akan membebankan tingkat suku bunga yang relatif lebih tinggi kepada setiap penggunanya.
Jika sampai tak waspada, PayLater dapat menjadi pemicu kondisi keuangan yang terbelenggu oleh jeratan cicilan dan utang yang terlampau berat. Agar hal tersebut tak sampai terjadi, selalu pertimbangkan dulu apakah keperluan tersebut mendesak atau tidak. Kalau memang bisa ditunda, atau bahkan dihindari, maka tak ada salahnya untuk mengurungkan niat berbelanja tersebut agar pengeluaran tetap terkontrol.
Ketimbang digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang tak penting dan tak produktif, PayLater jauh lebih ideal dimanfaatkan untuk menyelesaikan masalah keuangan yang mendadak muncul. Seperti, harus membeli keperluan dapur atau rumah tangga.
Tetap Pahami PayLater Sebagai Produk Pinjaman yang Harus Dilunasi Tagihannya
Terlepas dari segala kelebihan dan kekurangannya, Anda perlu memahami jika PayLater adalah salah satu produk pinjaman yang harus dijaga dengan baik pemakaiannya. Jika sampai kebablasan, bukan tak mungkin keuangan tak akan mampu untuk melunasi cicilannya hingga tuntas.
Bukannya menjadi solusi, pemakaian layanan “beli sekarang bayar nanti” yang kurang tepat malah berisiko menjadi sumber masalah keuangan yang lebih runyam ke depannya. Oleh karena itu, agar manfaat PayLater bisa didapatkan secara optimal dan terhindar dari dampak buruknya, gunakan produk keuangan digital tersebut dengan bijak dan seperlunya saja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News