Reporter: Sponsored | Editor: Evelyne Lee
JAKARTA, 14 Agustus 2018 – PT Prodia Widyahusada Tbk (Kode Saham: PRDA), Next Generation Healthcare Provider dengan jejaring layanan pemeriksaan kesehatan terbesar di Indonesia, meresmikan gedung baru di Cibubur yang berlokasi di Jl. Alternatif Cibubur No. 136. Peresmian gedung baru Prodia cabang Cibubur ini dihadiri oleh Komisaris Utama Prodia Andi Widjaja, Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty, Kepala Dinas Kesehatan Depok dr. Noorzamanti Lies K, M.Kes, Branch Manager Prodia Cibubur Retno Nur Istikhanah, dan jajaran manajemen Prodia lainnya. Prodia cabang Cibubur ini merupakan outlet Prodia ke-64 yang telah berdiri sejak 1 Juni 2002.
Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty, menuturkan bahwa Prodia senantiasa berkomitmen untuk memberikan layanan pemeriksaan kesehatan terbaik bagi pelanggannya. “Pemberian layanan pemeriksaan kesehatan yang berkualitas terbaik adalah komitmen Prodia. Kami berharap dengan diresmikannya gedung baru Prodia di Cibubur ini, kami dapat terus menyediakan layanan kesehatan yang prima dan terdepan bagi pelanggan Prodia khususnya yang berada di wilayah Cibubur,” tutur Dewi di sela-sela peresmian cabang Cibubur (14/08).
Prodia cabang Cibubur menyediakan layanan pemeriksaan laboratorium seperti pengambilan darah, pemeriksaan hematologi, imunologi dan serologi, pemeriksaan kadar glukosa, HbA1c, lemak, fungsi ginjal, fungsi hati dan elektrolit dan layanan pemeriksaan kesehatan lainnya. Ke depannya, Prodia cabang Cibubur juga akan dilengkapi dengan layanan pemeriksaan non laboratorium seperti diantaranya pemeriksaan EKG, pemeriksaan spirometri dan audiometri. Spirometri merupakan salah satu layanan pemeriksaan yang akan dihadirkan Prodia cabang Cibubur dalam waktu dekat. Spirometri adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendiagnosis fungsi dan kesehatan paru-paru. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya gangguan pada paru-paru dan saluran pernapasan. Pemeriksaan spirometri ini penting dilakukan untuk diagnosis penyakit pernapasan seperti asma atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), menilai respons pengobatan yang telah dilakukan sebelumnya serta memprediksi kondisi penyakit tersebut di masa mendatang.
Sebelumnya pada awal 2018, Prodia telah menambahkan layanan Laboratorium Patalogi Anatomik yang terintegrasi dengan patologi molekuler untuk mendukung layanan precision medicine. Laboratorium Patologi Anatomik adalah laboratorium klinik khusus yang melayani pemeriksaan sampel jaringan manusia (histopatologi), sampel cairan tubuh (sitopatologi) dan ekspresi protein pada jaringan ataupun sel manusia (Imunohistokimia). Pemeriksaan ini merupakan baku emas (gold standar) untuk diagnosis penyakit tertentu.
Tak hanya itu, Prodia juga menghadirkan layanan sitogenetik yang berfungsi memenuhi kebutuhan pemeriksaan genetik dan analisis kromosom. Kehadiran layanan sitogenetik ini juga melengkapi portfolio layanan pemeriksaan Prodia terutama pemeriksaan genetik.
Prodia juga telah menghadirkan pemeriksaan mutasi gen EGFR ctCDNA dan ultrasensitive EGFR Mutation T790M untuk menetapkan pengobatan kanker paru, ProHealthy Gut untuk pemeriksaan kesehatan usus, ProSafe untuk pemeriksaan non-invasive prenatal testing (NIPT) yaitu pemeriksaan unggulan untuk memprediksi risiko kehamilan bayi down syndrome; serta kerjasama rujukan Analisis Telomere untuk mengetahui usia biologis manusia. Prodia merupakan laboratorium klinik pelopor di Indonesia yang menyediakan tes-tes pemeriksaan terbaru.
*****
Tentang PT Prodia Widyahusada Tbk.
Laboratorium klinik Prodia didirikan pertama kali di Solo pada 7 Mei 1973 oleh beberapa orang idealis berlatar belakang pendidikan farmasi. Sejak awal, Dr. Andi Widjaja, MBA beserta seluruh pendiri lainnya tetap menjaga komitmen untuk mempersembahkan hasil pemeriksaan terbaik dengan layanan sepenuh hati.
Sebagai pemimpin pasar, sejak 2012 Prodia merupakan satu-satunya laboratorium dan klinik di Indonesia dengan akreditasi College of American Pathologists (CAP). Sehingga kualitas hasil tes dari laboratorium Prodia sejajar dengan laboratorium internasional.
Pada 7 Desember 2016, Bursa Efek Indonesia (BEI) meresmikan pencatatan saham perdana Prodia sebagai emiten ke-15 di tahun 2016, dengan kode saham “PRDA”. Dalam aksi korporasi itu, Prodia telah menawarkan saham perdana sebanyak 187,5 juta lembar saham. Dengan demikian, dana yang diraih dari penawaran umum perdana saham (IPO) perseroan mencapai sebesar Rp1,22 triliun.
Hingga saat ini, Prodia telah mengoperasikan jejaring layanan sebanyak 288 outlet, termasuk 141 laboratorium klinik di 33 provinsi dan 121 kota di seluruh Indonesia, beberapa diantaranya merupakan Prodia Health Care (PHC) yakni layanan wellness clinic yang berbasis personalized medicine serta specialty clinics yang terdiri dari Prodia Children’s Health Centre (PCHC), Prodia Women’s Health Centre (PWHC) dan Prodia Senior Health Centre (PSHC).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News